Saturday 22 June 2013

Petualangan si Anak Kos

Yap sesuai judulnya. Anak kos. 

Ya kebanyakan orang udah tau lah ya, anak kos gimana. Anak kos terkenal dengan label-label, dari melarat, hidup sulit, sampai mie goreng setiap hari. Iya :') saya sebagai salah satu anak kos, mengakui kalau itu benar. Memang tantangan untuk hidup sendiri dan nge-kos itu tinggi. Seriusan tinggi banget. 

Awal nge-kos, saya cukup percaya diri, ga takut juga. Saya pikir, apa sih susahnya hidup sendiri, tanpa orangtua? ya hidup kan gini-gini aja, g akan nyiksa banget. DAN SAYA YANG SOMBONG ITU SALAH.

Hidup nge-kos itu berat dan banyak pertimbangan. Banyak pikiran. Banyak pengeluaran yang pasti. 

Pertimbangan yang dilakukan itu bisa dari mau ikut organisasi apa yang bisa dekat kos an dan ga menyita uang jatah bulanan si anak kos sampaai ke arah pilihan makanan yang banyak tapi murah tapi enak tapi.. banyak maunya. Pikiran anak kos ga jauh beda dibanding anak yang ga kos, cuma ditambah, gimana caranya supaya uang jatah bertahan sampai akhir bulan, gimana cara bayar air, gimana cara bayar listrik, gimana cara bayar uang kos-annya itu sendiri. Pengeluaran, satu kata yang menjelaskan segala sumber kesulitan anak kos. Akibat pusing berat soal pengeluaran, kadang anak kos sampai merelakan jatah makannya, untuk kepentingan lain yang prioritasnya lebih mendesak. 

Iya, berat kok, saya tau. Banyak pro dan kontra soal hidup nge-kos. Tapi ada juga, anak kos yang 'kaya' dan tetap 'kaya' sampai akhir bulan, tanpa memperhitungkan banyaknya uang yang diterima si anak kos pada awal bulan. Mau tau kenapa? Sebenarnya ini semua kembali ke pribadi masing-masing. 

Beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai anak kos yang dikumpulkan dari sharing-sharing singkat bersama anak kos, 
  1. Catat pendapatan dan pengeluaran! ini penting banget buat evaluasi pengeluaran, biar bulan depan ga ngulang melaratnya. Melarat sekali sih bisa dimaklumin, tapi kalau melarat terus? Ada yang salah kan berarti dengan si anak kos. 
  2. Beranikan diri mencoba hal baru. JUALAN! Iya, jualan. Bebas mau jualan apa, yang penting hasilnya halal dan legal ya, folks. Jangan sampai jualan narkoba gara-gara butuh uang. Resikonya ga sebanding, bung! Bisa juga coba cari penghasilan dengan ngajar atau ojek payung keliling *__* 
  3. Jangan malu-malu buat mengakui lagi susah. Manusia kan mahluk sosial, memang secara alami membutuhkan manusia lain. Dengan syarat dan ketentuan berlaku ya :) tetap harus berusaha. 
  4. APAPUN YANG TERJADI, TETAP HARUS MEMPEDULIKAN KESEHATAN. Jangan biarkan badan yang menderita, ketika badan sudah menderita, jelas anak kos ga akan mampu lagi berbuat apa-apa, semakin jatuh iya. JAGA DIRI. Seriusan deh. 
  5. Peraturan utama anak kos sih, cuma satu ini, GA PAKE GENGSI. Iya, bener. Makin gengsi, pasti makin melarat, coba aja kalo ga percaya. 
Teori sih gampang, ngejalaninnya yang susah. Jujur, saya sendiri masih setengah jalan. Seperempat malah. Tapi saya akan berjuang lagi. Pembaca yang punya tips-tips nge-kos lain, boleh di comment ya. Itung-itung menyelamatkan si anak kos dari kemelaratan.

Banyak yang bisa anak kos dapetin sebenernya. Banyak juga positifnya. Dari kemandirian, keberanian, pengalaman, pengetahuan umum, sampai koneksi yang lebih luas bisa didapat. Jadi, anak kos, harus keep positive ya! Kita bisa kok, bertahan dan berjuang lagi. 

Hidup emang keras dan sulit. Tapi yang bisa membuat perubahan, ya cuma kita. Ga ada kok, yang bisa mempersulit yang udah sulit, selain kita sendiri. 

Okay folks. Sekian dulu ya. Udah pagi nih *___*
Kritik dan Saran, langsung mention aja @AngelaKarenS

1 comment:

  1. Saran :
    * Jangan percaya dengan orang yang baru di
    kenal (apalagi mereka bilang "sekampung"
    dengan kita). Tetap waspada gitu loh..
    * Tetap punya persediaan makanan di kamar
    (yaaa...anggap aja persediaan musim salju.
    wkwkwk).
    * GBU n We Love You

    ReplyDelete