Wednesday 26 June 2013

Penyelamatan Perubahan Iklim? Basi?

Yap. 

Pertanyaan pada judul saya tujukan untuk semua pembaca yang unyu-unyu. Sebenarnya, apakah perubahan iklim atau bahasa kecenya climate change ini sudah basi dibahas? 

Sejujurnya. 
Pembahasan mengenai sudah ada sejak lama. Lama banget malah sampai kadang bisa terbilang "basi". Tapi efeknya sekarang? kenaikan suhu global masih meningkat sampai 0,74 derajat celcius pertahunnya. Kayanya, pembahasan mungkin jadi terus berlarut-larut, tanpa aksi nyata yang bisa membuat perubahan.

Ehiya, ini saya mau share. Ada animasi yang bisa menggambarkan situasi manusia sekarang dalam mengatasi perubahan iklim. Animasi ini saya ambil dari film The Inconvenient Truth. Ada yang pernah nonton? KECEE BANGET OM-NYA, eh salah, ARTI FILMNYAAA. Animasi ini tentang penyelamatan kodok ijo unyu. Iya unyu, seriusan kok.



Jadi ceritanya, si kodok ijo nan unyu itu, pertama-tama masuk ke tabung dengan air mendidih, terus dia langsung loncat keluar karena panas banget. Kacian. Laluuu, kodok yang sama loncat lagi nih, ke tabung yang airnya biasa aja. Nah airnya dipanasin, folks. Pelan-pelan, suhu air meningkat. Tapi si kodok ga lagi loncat keluar, dia diem aja di dalam karena dia merasa biasa aja dan bisa beradaptasi. Makanya si kodok harus diselamatkaaaan, kalau tidak, si kodok pasti mati dalam air mendidih, AAAA TIDAAAK, gimana coba kalau ternyata dia pangeran ganteng? TIDAAK.

Itulah kondisi kita sekarang, folks. Kodok dalam tabung yang pelan-pelan semakin panas. Ini berarti kita harus segera diselamatkan, siapa yang selamet-in? Jelas, kita sendiri :)

Efek Climate Change baik bagi dunia maupun Indonesia sendiri sangat parah. Apalagi generasi masa depan, bisa-bisa tidak mengecap indahnya alam sekarang ini. Bersyukurlah kita yang masih bisa melihat langit bersih dan biru, cerah, hujan, dan semua kejadian alam yang menakjubkan. Penjelasan tentang isu climate change lebih bisa dibaca di slide di bawah yaaa. Hehe, lagi mau sok ide dan buat slide presentasi nih.

Keren badai ya, folks. Slidenya. HAHAHA. Oke, sorry, sorry.

Dari isu-isu yang bisa kita lihat bersama, bisa ketauan ya, ternyata banyak permasalahan yang dihadapi Indonesia sekarang yang merupakan efek perubahan iklim.

Coba bayangin, kalau saja permasalahan perubahan iklim ini dapat berkurang, Indonesia pasti jadi jauh lebih baik. Terutama dari sisi kesehatan. Ketika masyarakat Indonesia sehat, fisik dan pikiran jadi jauh lebih baik, berfungsi dengan baik; JADIIII.. perubahan ke arah yang lebih baik pasti bisa doong. Indonesia sehat 2020 pasti bisa tercapai.

Kamu mau kan, Indonesia yang lebih baik? :D

Terima kasih, xiexie, kamsia, thank you, gracias :*
Ayo diskusi yuk, contact me @AngelaKarenS

Saturday 22 June 2013

Petualangan si Anak Kos

Yap sesuai judulnya. Anak kos. 

Ya kebanyakan orang udah tau lah ya, anak kos gimana. Anak kos terkenal dengan label-label, dari melarat, hidup sulit, sampai mie goreng setiap hari. Iya :') saya sebagai salah satu anak kos, mengakui kalau itu benar. Memang tantangan untuk hidup sendiri dan nge-kos itu tinggi. Seriusan tinggi banget. 

Awal nge-kos, saya cukup percaya diri, ga takut juga. Saya pikir, apa sih susahnya hidup sendiri, tanpa orangtua? ya hidup kan gini-gini aja, g akan nyiksa banget. DAN SAYA YANG SOMBONG ITU SALAH.

Hidup nge-kos itu berat dan banyak pertimbangan. Banyak pikiran. Banyak pengeluaran yang pasti. 

Pertimbangan yang dilakukan itu bisa dari mau ikut organisasi apa yang bisa dekat kos an dan ga menyita uang jatah bulanan si anak kos sampaai ke arah pilihan makanan yang banyak tapi murah tapi enak tapi.. banyak maunya. Pikiran anak kos ga jauh beda dibanding anak yang ga kos, cuma ditambah, gimana caranya supaya uang jatah bertahan sampai akhir bulan, gimana cara bayar air, gimana cara bayar listrik, gimana cara bayar uang kos-annya itu sendiri. Pengeluaran, satu kata yang menjelaskan segala sumber kesulitan anak kos. Akibat pusing berat soal pengeluaran, kadang anak kos sampai merelakan jatah makannya, untuk kepentingan lain yang prioritasnya lebih mendesak. 

Iya, berat kok, saya tau. Banyak pro dan kontra soal hidup nge-kos. Tapi ada juga, anak kos yang 'kaya' dan tetap 'kaya' sampai akhir bulan, tanpa memperhitungkan banyaknya uang yang diterima si anak kos pada awal bulan. Mau tau kenapa? Sebenarnya ini semua kembali ke pribadi masing-masing. 

Beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai anak kos yang dikumpulkan dari sharing-sharing singkat bersama anak kos, 
  1. Catat pendapatan dan pengeluaran! ini penting banget buat evaluasi pengeluaran, biar bulan depan ga ngulang melaratnya. Melarat sekali sih bisa dimaklumin, tapi kalau melarat terus? Ada yang salah kan berarti dengan si anak kos. 
  2. Beranikan diri mencoba hal baru. JUALAN! Iya, jualan. Bebas mau jualan apa, yang penting hasilnya halal dan legal ya, folks. Jangan sampai jualan narkoba gara-gara butuh uang. Resikonya ga sebanding, bung! Bisa juga coba cari penghasilan dengan ngajar atau ojek payung keliling *__* 
  3. Jangan malu-malu buat mengakui lagi susah. Manusia kan mahluk sosial, memang secara alami membutuhkan manusia lain. Dengan syarat dan ketentuan berlaku ya :) tetap harus berusaha. 
  4. APAPUN YANG TERJADI, TETAP HARUS MEMPEDULIKAN KESEHATAN. Jangan biarkan badan yang menderita, ketika badan sudah menderita, jelas anak kos ga akan mampu lagi berbuat apa-apa, semakin jatuh iya. JAGA DIRI. Seriusan deh. 
  5. Peraturan utama anak kos sih, cuma satu ini, GA PAKE GENGSI. Iya, bener. Makin gengsi, pasti makin melarat, coba aja kalo ga percaya. 
Teori sih gampang, ngejalaninnya yang susah. Jujur, saya sendiri masih setengah jalan. Seperempat malah. Tapi saya akan berjuang lagi. Pembaca yang punya tips-tips nge-kos lain, boleh di comment ya. Itung-itung menyelamatkan si anak kos dari kemelaratan.

Banyak yang bisa anak kos dapetin sebenernya. Banyak juga positifnya. Dari kemandirian, keberanian, pengalaman, pengetahuan umum, sampai koneksi yang lebih luas bisa didapat. Jadi, anak kos, harus keep positive ya! Kita bisa kok, bertahan dan berjuang lagi. 

Hidup emang keras dan sulit. Tapi yang bisa membuat perubahan, ya cuma kita. Ga ada kok, yang bisa mempersulit yang udah sulit, selain kita sendiri. 

Okay folks. Sekian dulu ya. Udah pagi nih *___*
Kritik dan Saran, langsung mention aja @AngelaKarenS

Monday 17 June 2013

Stop and Think

Why you should go when you have a time to think? 

Haloo.

Oke pertama-tama, maaf. Maaf banget untuk keterlambatan saya untuk menulis lagi. Emang agak susah ngatur pembagian waktu akhir-akhir ini. Tapi MASIH BISAA! HAHAHA *ketawamiris*

Hari ini saya mau berbagi pikiran aja nih, folks. Diusahain ga curhat deh, hihi. Anggep aja, ini edisi motivasi ato anggep aja saya baru kejeduk pintu. Makasih.

Apa sih yang sebenernya kita lakuin kalau lagi sedih? jatoh? jatoh cinta terus patah hati? terus mau gantung diri di pohon toge? ngga, ini bukan curhat.

Banyak orang yang akan menyarankan kita, "Ayo jangan sedih, maju terus ya" atau "Jangan diinget lagi, masa depan masih panjang, maju aja" atau lagi "Mati ajalah bro" yang ini entah kenapalah, tapi pernah ada, serius.

Kalau dari pengalaman, bukan curhat, saya sering bingung waktu disuruh maju. Mau maju gimana, hati lagi serasa remek hancur gini. Masalah bergelimpangan dimana-mana, air mata berbanding lurus dengan banyaknya masalah. Semakin banyak masalah, air mata juga semakin deras.

Ya terus, gimana?

Ada seseorang, yang pernah menyuruh saya berhenti dan berpikir sejenak. Saat emosi dan malah disuruh mengingat kenapa-bagaimana-kronologis terjadinya emosi itu. Saya langsung menolak mentah-mentah tawaran itu. Siapa juga yang mau inget-inget hal yang buat sakit hati, buat sedih, terus laper dan makan terus? (?)

Tapi saya yang sudah putus asa, bingung mau berbuat apa, akhirnya mencoba.

Berhenti dan berpikir.

Mudah memang sebenarnya untuk berhenti sejenak. Tapi untuk berpikir? Ini tantangan yang cukup sulit. However, manusia itu ciptaan Tuhan yang dilengkapi dengan fitur berpikir, jadi otomatis, manusia pasti bisa. Kita manusia, kan?

Maksud berpikir di sini adalah untuk mengolah semua emosi-emosi itu menjadi hal yang positif, dengan cara evaluasi pada diri sendiri, bercermin. Iya, bercermin. Lihat semua kesalahan dan kekurangan yang ada pada diri kita. Lihat betapa kita ini manusia yang tidak pernah luput dari kesalahan, imperfect.

Coba dipikirkan dan direfleksikan, ketika kita marah, kesal, dan benci pada orang lain karena kesalahannya, pernahkah kita berpikir 'bagaimana saya ketika ada di posisi itu?', 'apakah saya bisa lebih baik?', 'apakah saya yang terbaik?', 'apakah saya bisa seperti dia?'. 'apa yang menyebabkan dia begitu?', 'apa dia sedang kesulitan?'. Begitu banyak pertanyaan yang tidak terjawab dalam emosi. Ketika kita meninggalkan emosi tanpa memikirkannya, pertanyaan ini akan tinggal sebagai luka menganga, yang akan kembali sakit saat disentuh.

INGAT! kedamaian dalam diri hanya bisa didapat ketika kita menerima semua kejadian buruk dan berada di titik terendah. Semua emosi ini sungguh dapat menjadi kekuatan terbesar kita untuk hidup. Motivasi, sekaligus penguatan.

Ingat lagu, what doesn't kills you, makes you stronger? Ini benar, folks.

Percaya aja, masalah yang ada sekarang adalah bagian dari hidup kita. Bagian yang terbaik, yang membuat kita HIDUP. Bukan sekedar hidup, tapi sungguh HIDUP. Naik turunnya kehidupan, banyaknya masalah, hidup yang sulit, semua adalah bagian dari hidup. Tanpa ini semua, tidak ada yang namanya "berbaikan", "senyum kemenangan", "salam memaafkan", "senyum kasih". Banyak hal positif yang bisa di dapat dari masalah, folks.

Soo. Jangan takut untuk berhenti dan berpikir. Mungkin, ada yang berpikir, saya asal tulis saja. Tapi sejujurnya, saya tidak asal tulis, siapa sih, yang belum pernah merasakan masalah? :) Saya juga pernah kok. Kesakitan dan kebingungan. Tangis dan geram. Pernah kok. Tapi saya bisa mengatasinya, just stop and think. 

Ini penting banget menurut saya. Berguna karena ga banyak orang yang bisa melakukan pengolahan emosi, tapi Anda pasti bisa, kan? :)

Good night, Nice sleep, Stay positive. 
@AngelaKarenS